Secara prinsip, tidak ada perbedaan yang signifikan antara sholat di atas karpet dan di atas lantai keramik, karena keduanya sama-sama dianggap sebagai permukaan yang halal untuk melaksanakan sholat dalam agama Islam.
Namun, terdapat beberapa perbedaan yang dapat dirasakan secara fisik saat sholat di atas karpet dan di atas lantai keramik, seperti:
Kebasahan atau kekeringan: Lantai keramik cenderung lebih dingin dan keras daripada karpet, sehingga saat sholat di atas lantai keramik, pengalaman bisa terasa lebih dingin dan keras dibandingkan dengan sholat di atas karpet yang lebih lembut dan empuk.
Kestabilan: Karpet memberikan lapisan yang lebih tebal dibandingkan lantai keramik, sehingga karpet lebih empuk dan memberikan stabilitas yang lebih baik saat berdiri dan sujud. Sementara itu, lantai keramik mungkin terasa lebih licin dan kurang stabil, terutama jika permukaannya basah atau lembab.
Kebersihan: Karpet cenderung menyerap kotoran dan debu lebih banyak daripada lantai keramik, sehingga memerlukan perawatan lebih sering untuk menjaganya tetap bersih. Sementara itu, lantai keramik lebih mudah dibersihkan karena permukaannya yang keras dan licin.
Namun, perbedaan-perbedaan ini pada akhirnya adalah hal yang kecil dan tidak terlalu signifikan dalam konteks pelaksanaan sholat. Yang terpenting adalah memastikan bahwa tempat sholat telah dibersihkan dan bersih dari segala jenis najis atau kotoran agar sholat dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan benar sesuai dengan syariat Islam.
