Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Karpet masjid menjadi bagian penting dalam interior masjid. Selain memberikan kenyamanan untuk jamaah yang beribadah, karpet juga menjadi unsur keindahan yang mempercantik ruang masjid. Namun, tahukah Anda bahwa karpet masjid bukanlah barang yang baru dalam sejarah Islam? Berikut adalah sejarah dan perkembangan karpet masjid dari masa ke masa.

Sejarah Karpet Masjid

Karpet masjid pertama kali digunakan pada abad ke-9 di Asia Tengah, tepatnya di kawasan Turkmenistan dan Azerbaijan. Pada masa itu, karpet masjid dihasilkan secara handmade dengan corak yang sederhana dan warna-warna yang alami. Karpet tersebut dibuat dari bahan yang mudah ditemukan di sekitar lokasi pembuatan, seperti wol, kapas, dan sutra. Selain sebagai alas untuk shalat, karpet masjid juga digunakan untuk memberikan perlindungan dari dingin dan ketidaknyamanan di lantai masjid.

Kemudian, pada masa kekuasaan Umayyah dan Abbasiyah di Timur Tengah, karpet masjid berkembang pesat. Karpet diproduksi dengan teknik yang lebih baik dan lebih halus dengan berbagai corak geometris dan flora. Banyak dari karpet-karpet tersebut dihiasi dengan aksara Arab dan kaligrafi Islam.

Perkembangan Karpet Masjid di Dunia

Karpet masjid menjadi produk komoditas yang diperdagangkan di pasar internasional sejak abad ke-12. Produk karpet masjid dari Iran dan Asia Tengah memasuki pasar Eropa, dan pada abad ke-16, produksi karpet masjid menyebar ke India dan Turki.

Pada abad ke-19, karpet mesjid menjadi terkenal di seluruh dunia dan menjadi industri besar di wilayah Iran, Azerbaijan, dan Asia Tengah. Pada saat itu, karpet masjid yang dibuat di Iran dikenal sebagai karpet yang paling indah dan berkualitas tinggi.

Saat ini, produksi karpet masjid telah menyebar ke seluruh dunia,  dan banyak jenis karpet yang dihasilkan dengan berbagai desain dan corak, serta menggunakan berbagai bahan seperti wol, sutra, dan bahkan serat sintetis.

Perkembangan Karpet Masjid di Indonesia

Di Indonesia, karpet masjid diperkenalkan oleh para pedagang Arab pada abad ke-16. Karpet masjid yang diimpor umumnya berasal dari Timur Tengah dan Turki. Namun, pada awal abad ke-20, pemerintah Indonesia mulai memproduksi karpet masjid lokal di  Jawa Barat.

Hingga saat ini, karpet masjid lokal menjadi pilihan yang lebih terjangkau. Namun untuk yang kualitas premium kebanyakan pilihan jatuh pada karpet masjid produksi dari Turki.

Kesimpulan

Karpet masjid telah menjadi bagian penting dalam sejarah Islam sejak abad ke-9 tetap menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi Islam hingga saat ini. Karpet Masjid bukan hanya sebagai sarana kenyamanan jamaah saat shalat, tetapi juga sebagai nilai estetika dan keindahan seni Islam yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan. Meskipun ada perubahan dalam Karpet Masjid, nilai-nilai tradisional tetap terjaga dan Karpet Masjid tetap menjadi elemen penting dalam interior Masjid hingga kini.


Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •