Salah satu sunnah Rasulullah yang kadang tak diindahkan oleh kaum muslim adalah meluruskan, merapatkan dan menyempurnakan shaff dalam sholat. Dalam prkateknya, tak jarang kita jumpai jarak antar shaff renggang, tidak sejajar, ada pula yang shaff depan belum penuh namun makmum membuat shaff lain di belakangnya.
Hal ini tentu bertentangan dengan apa yang dianjurkan Rasulullah,
“Sungguh, luruskanlah shaff kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” [HR Al Bukhari (177) dan Muslim (436)]
Jelas disebutkan dalam hadist tersebut perintah meluruskan shaff, dan ancaman yang tegas jika tidak melakukannya.
Selain meluruskan shaff, merapatkan shaff juga sangat dianjurkan untuk menyemprnakan sholat
“Sholat telah ditegakkan, lalu Rasulullah menghadap kepada kami, lalu berkata: “Luruskan shaff-shaff kalian dan saling merapatlah kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari belakang punggungku.” [HR Al Bukhari (719)]
Menyambung shaff
Dari sahabat Abdulllah bin Umar,berkata: Rasulullah besabda
“Luruskanlah shaff-shaff kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikr. Luruskanlah di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadapt tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Baragsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allag akan menyambungnya (Dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya).”
Dari hadist ini, mengandung faidah:
- Perintah untuk meluruskan shaf yakni dengan menyejajarkan kaki dan pundak
- mengisi bagian shaf yang masih kosong
- Bersikap lemah lembut ketika mengatur barisan shaf dan tidak asal tarik menarik makmum ke depan atau mendorong mereka ke belakang
- Merapatkan shaf dengan serapat-rapatnya agar tidak ada celah antara dua orag yang bersebelahan untuk dimasuki oleh setan
- Menyambung shaf adalah salah satu sebab untuk mendapatkan rahmat Allah, sebaliknya memutuskan shaf adalah salah satu sebab terputusnya seseorang dari rahmat Allah
Untuk itu, sebagai muslim yang berpegang pada Al-Quran dan Hadist, sudah sewajarnya kita saling mengingatkan dalam kebaikan. Merapatkan shaf, meluruskan dan menyambung shaf semoga tidak lagi dianggap hal sepele.
Semoga bermanfaat.