Masjid, adalah rumah ibadah bagi umat muslim yang sangat penting untuk dijaga kebersihan dan kesuciannya. Seringkali jika kita berkunjung ke masjid dan mendapati ruang masjid tersebut bersih, maka perasaan tenang dan senang untuk sholat akan terbangun dengan sendirinya. Sebaliknya, jika keadaan ruang masjid penuh debu dan terdapat kotoran, maka hati akan merasa was-was dan tidak tenang untuk beribadah di dalamnya.
Apalagi untuk masjid dengan skala besar setara masjid raya, kemungkinan burung-burung hinggap atau bersarang di bagian atap sangat besar dan tak jarang meninggalkan kotoran di dalam ruang masjid.
Beberapa waktu lalu, kami sempat mampir ke Masjid Raya Batam untuk menunaikan sholat sekaligus mendokumentasikan karpet sajadah kami yang terpasang di dalamnya. Di sana, kami temukan seorang tukang bersih masjid yang tengah membersihkan karpet sajadah dari kotoran-kotoran burung.
Beliau berjalan dengan hati-hati, memeriksa dengan teliti dimana saja terdapat kotoran burung dan dengan sigap membersihkannya saat menemukannya. Berbekal sikat dan seember air, titik-titik kotoran dibersihkan dengan pelan agar kotoran tidak terciprat ke bagian lain.
Hal yang makin membuat kami salut, Pak Masdar – begitu nama beliau saat kami tanya- membersihkan kotoran-kotoran burung di Masjid Raya Batam seluas itu sendiri, setiap hari. Ketulusan beliau dalam mengabdi dan membersihkan masjid mungkin sering tidak disadari oleh pengunjung masjid, namun hal ini menjadi pemicu untuk berbuat kebaikan tanpa perlu adanya pengakuan yang patut kita teladani bersama.
“Barangsiapa mengeluarkan kotoran dari dalam masjid, maka Allah akan membuatkan baginya rumah di surga.” (HR Ibnu Majah)
“Yaitu membersihkan mesjid dari najis, atau darah, tahi burung, ingus, ludah, tanah, batu, sampah, dan semisalnya, yg mengotori masjid (maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga) dalam riwayat lain itu sebagai mahar bagi bidadari di surga.” (Faidhul Qadir, 6/43)