Karpet masjid adalah salah satu elemen yang penting peranannya di dalam masjid. Tak hanya untuk menyempurnakan interior masjid saja, kualitasnya yang baik juga akan memberikan efek nyaman tersendiri kepada jamaah sehingga beribadah di atasnya bisa menjadi lebih khusyu.
Namun dalam prakteknya, ada beberapa hal yang secara disadari atau tidak, memiliki dampak yang sungguh signifikan dan membuat kualitas karpet menurun. Berikut lima di antaranya yang wajib diketahui:
- INTENSITAS PEMAKAIAN
Mendapati masjid yang makmur dengan shaff-shaff penuh terisi saat sholat berjamaah, aktivitas mengaji anak-anak, kajian agama, atau kegiatan agama lain merupakan impian tiap muslim. Seiring dengan semakin tingginya intensitas kegiatan, semakin tinggi pula aktivitas di dalam masjid. Aktivitas yang dilakukan di atas karpet sajadah akan lebih ramai karena dilakukan oleh banyak jamaah sehingga bisa berpengaruh pada kualitas karpet seperti ketebalan dan kelembutan karpet. Inilah mengapa, untuk jenis karpet dengan skala besar seperti masjid raya, masjid agung, masjid jami dan masjid yang jamaahnya banyak sangat kami sarankan untuk menggunakan karpet sajadah berkualitas terbaik karena dibanding yang lain, karpet berkualitas terbaik seperti Turkey A+ Premium memiliki daya tahan yang lebih lama. Namun tentu saja, hal ini tak lepas juga dengan cara perawatan yang benar.
- TERKENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
Ada beberapa masjid yang belum memiliki teras sehingga sinar matahari bisa masuk langsung ke dalam ruangan mengenai karpet sajadah dan mengakibatkan warna karpet tersebut memudar. Sebab secara disadari atau tidak, paparan sinar matahari secara terus menerus dalam jangka waktu lama, bisa membuat sajadah masjid berubah warnanya.
- CARA PERAWATAN
Mengingat proses instalasinya yang tidak boleh sembarangan dan anggaran yang dikeluarkan untuk karpet masjid umumnya tidak sedikit, tentulah karpet sajadah harus dijaga dan dirawat dengan benar agar daya tahan sajadah bisa hingga bertahun-tahun.
Simak tips merawat karpet yang benar berikut ini, klik: https://bit.ly/2MhNpVA
- CARA MENCUCI YANG SALAH
Pada dasarnya, mencuci karpet yang baik bisa dikatakan seperti mencuci sofa. Ada alat yang membasahi, menyikat dan mengeringkan dalam satu waktu. Namun dalam prakteknya dan memang kenyataannya banyak yang mencuci karpet masjid seperti mencuci terpal. Dihampar, disikat menggunakan sabun deterjen lalu di jemur hingga kering. Ini juga bisa berakibat fatal. Warna karpet sajadah bisa memudar dan jika proses pengeringan tidak sempurna, bau apek akan menempel pada karpet sehingga bisa mempengaruhi kekhusyu’an dalam beribadah. Kepala akan terasa pusing saat sujud karena hidung akan secara langsung mencium aroma karpet yang tidak kering.
Simak juga cara membersihkan karpet yang benar, klik: https://bit.ly/2qu9p4t
- LAIN-LAIN
Selain keempat faktor di atas, masih terdapat beberapa faktor lagi yang bisa mempengaruhi kualitas karpet sajadah. Misalnya atap yang bocor sehingga saat hujan air menetes dan membasahi karpet sajadah atau mungkin bencana banjir, yang hadirnya tidak diduga-duga dan membuat ruang masjid terendam air sehingga karpet menjadi basah sepenuhnya oleh genangan air. Untuk ini kami sarankan untuk memastikan apakah daerah tempat tinggal Anda rawan banjir atau tidak. Jika memang iya, sebaiknya gulung karpet sajadah di musim penghujan dan simpan di tempat aman hingga waktu tertentu.
Selain itu, cuaca pun bisa berpengaruh pada material karpet. Saat musim panas, kadang karpet akan memuai, sehingga karpet yang tadinya presisi dan sudah disetting pas menutupi ruangan, akan melebar dan melar sehingga seolah tidak tersetting pas ruangan dan melebar hingga menutup tembok sekitar beberapa centi. Sebaliknya, di musim dingin kadang bisa membuat karpet menyusut dan menyisakan beberapa space di ruangan sekitar beberapa centimeter, sehingga lantai akan terlihat. Meski kemungkinan terjadinya tidak 100%, namun perlu dipahami bahwa dampak cuaca merupakan salah satu faktor yang membuat karpet berubah kualitasnya sehingga kita tidak serta merta kebingungan saat hal ini terjadi.