Sejarah Penerangan Masjid Nabawi dari Masa ke Masa
Nabawi pada zaman Rasululullah dulu nya tidak memiliki pencahayaan pada malam hari, hanya saat sholat Isya, pencahayaan didapatkan dengan membakar Jerami. Kemudian salah satu sahabat Rasulullah yang bernama Tamim Al-Dari dipercaya sebagai salah satu orang yang memperkenalkan lampu penerangan di Masjid Nabawi pada malam hari.
Diriwayatkan oleh Abu Hindun, bahwa suatu ketika Tamim A-Dari menuju Madinah dengan membawa lampu, minyak zaitun dan tali kecil dan menyuruh budak nya yang bernama Abu Al-Barad untuk menggantungkan tali yang telah dicampur minyak zaitun sebagai lampu ketika matahari mulai terbenam.
Seiring berkembang nya zaman dan semakin modern nya desain arsitektur di Masjid Nabawi, pencahayaan di Masjid suci umat muslim ini pun mengalami banyak perkembangan. Tak hanya berfungsi sebagai penerangan saja, namun dari segi estetika keberadaan lampu membuat bangunan menjadi lebih Indah.
Tak ayal, penerangan di Masjid Nabawi memiliki bentuk ragam yang banyak seperti lampu gantung, lampion, lampu, tempat lilin, lentera dan lain nya. Meskipun demikian, pencahayaan di Masjid Nabawi tetap didesain sefungsional mungkin sebab pencahayaan yang terlalu terang juga akan membuat mata menjadi silau sehingga mungkin tanpa disadari desain pencahayaan di Masjid Nabawi sudah diseimbangkan untuk jamaah nya dengan rentang usia yang berbeda-beda.
Ada sekitar lebih dari 10.000 lampu dan lampu gantung dan sekitar 300 tempat llin dan lentera di berbagai sudut masjid. Sebagian besar lampu-lampu di Masjid Nabawi memiliki ciri khas yakni berdesain kuningan serupa warna emas dan membuat pencahayaan menjadi tampak lebih Indah.
Lampu Gantung Masjid Nabawi
Salah satu desain lampu masjid Nabawi yang menginspirasi dan mempengaruhi trend interior masjid-masjid di seluruh dunia adalah desain lampu gantung nya yang Indah. Bercirikhas desain kuningan dengan puluhan lampu kecil yang berjejer indah melingkar dan dipasang persis di tengah ruang utama masjid umum nya di bawah kubah masjid sehingga pencahayaan ruangan menjadi lebih terang.
Di Indonesia sendiri masjid Jami, Masjid Islamic Centre, Masjid Agung dan masjid besar lain nya sudah banyak yang menggunakan desain lampu gantung di ruang utama masjid nya.
Semakin besar ukuran masjid, tentu daya tamping jamaah juga semakin banyak sehingga dibutuhkan pencahayaan yang seimbang untuk menerangi ruang masjid tersebut. Tak heran jika lampu gantung masjid Nabawi yang besar menginspirasi masjid-masjid di Indonesia sebab jumlah lampu pada lampu gantung nya baik untuk pencahayaan masjid besar dan menambah nilai estetika ruangan.
Jual Replika Lampu Gantung Masjid Nabawi
Karpet masjid tebal, kubah masjid tembaga, pintu utama masjid sesuai replika
pintu masjid nabawi dan lampu gantung serupa replika lampu gantung masjid Nabawi merupakan perpaduan yang sempurna untuk mewujudkan arsitektur masjid yang mewah.
Dalam interior masjid, memang keberadaan lampu merupakan salah satu desain interior yang krusial baik dalam segi pencahayaan maupun estetika. Tak ayal, lampu-lampu gantung kini didesain serupa replika lampu masjid nabawi untuk memberikan kesan selayak nya sedang berada di masjid Nabawi.
Kami menyediakan replika lampu mulai ukuran 1,5 meter hingga 3 meter atau sesuai request. Replika lampu Nabawi bisa kami custom sesuai ruangan Masjid Anda dengan ukuran serta desain sesuai kebutuhan.
Replika lampu Nabawi akan terlihat makin megah jika dipasang di bawah dome atau kubah yang besar sehingga selain memberi penerangan yang memadai juga memunculkan kesan yang sangat eksklusif.
Pengerjaan replika lampu nabawi dihandle langsung oleh para pengrajin dan produsen kuningan dan tembaga dari Desa Tumang, Cepogo, Boyolali. Kota ini memang sudah populer sebagai tempat nya produk-produk kerajinan kuningan dan tembaga berkualitas yang bahkan sudah melebarkan sayap hingga ke luar negeri.
Tertarik untuk menambah lampu replika masjid Nabawi di Masjid Anda? Hubungi kami sekarang juga!
hubungi admin CS kami: 0811 1993 500 (RISMA)
referensi: https://bit.ly/3hOnZzU, https://bit.ly/2MBBQhn,