Syuhada, adalah bentuk jamak dari syahid yang dalam Bahasa Arab berarti pahlawan, pejuang atau orang yang gugur dalam medan perang di jalan Allah. Masjid Syuhada yang terletak di Kotabaru Jogja ini pun menggunakan kata Syuhada untuk mengenang para pejuang muslim yang melawan tentara pendudukan Jepang pra kemerdekaan dulu.
Masjid Syuhada beralamat lengkap di Jl. I Dewa Nyoman Oka No.13, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan berdiri di atas tanah pemberian Sultah Hamengkubuwono IX dan mulai diresmikan pada tanggal 20 September 1952 yang juga dijadikaan tanggal kelahiran (milad) dari Masjid Syuhada.
Bentuk bangunan Masjid Syuhada sarat akan makna filosofis yang menanamkan jiwa nasionalisme dan semangat para syuhada yang mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia dengan simbol 17 Agustus 1945. Jika diperhatikan bagian anak tangga di bagian depan yang berjumlah 17. Lalu angka 8 yang disimbolkan pada tiang gapura di bagian kiri dan kanan depan anak tangga yang bentuknya segi delapan. Untuk angka “45” disimbolkan dengan 4 kubah bagian bawah dan 5 kubah bagian atas.
Meski berkubah bundar khas arsitektur islam, namun hiasan khas Jawa masih bisa ditemukan di bagian atap yang disebut Mustoko. Atap tersebut juga menerapkan konsep meru sisa peninggalan Hindu-Budha yakni kepercayaan yang ada sebelum berkembangnya Islam di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Syuhada meski dikenal dan dianggap sebagai masjid modern namun tidak meninggalkan falsafah setempat yang berbudaya Jawa.
Bangunan masjid Syuhada terdiri dari tiga lantai dimana lantai dasar diperuntukkan sebagai ruang kantor dan perpustakaan dengan 20 jendela yang merupakan representasi dari 20 sifat Allah.
Lantai dua difungsikan sebagai ruang sholat wanita dengan dua pilar yang menggambarkan bahwa agama Islam menjadi pengingat agar manusia bisa menyeimbangkan antara kepentingan akhirat dan duniawi. Selain itu pilar penyangga ini juga memiliki arti bahwa manusia harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan Allah (Habluminallah) serta hubungan baik dengan sesama manusia (habluminannas)
Sedangkan lantai tiga merupakan ruang utama sholat yang sering ramai digunakan sebagai sholat Jum’at dan kajian agama, area mihrab memiliki lima lubang ventilasi yang mencerminkan lima rukun Islam yakni syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji bagi yang mampu. Lubang ventilasi ini sebagai sirkulasi udara yang menghadirkan kesejukan ke dalam ruangan dan juga diharapkan jika kelima rukun Islam dilakukan maka akan menghadirkan kesejukan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan.
Dalam perkembangannya, masjid Syuhada tak hanya digunakan sebagai tempat untuk sholat saja namun juga sebagai sarana dalam pendidikan Islam sehingga dibangunlah beberapa lembaga pendidikan seperti Taman Kanak-Kanak Masjid Syuhada, Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada, Sekolah Dasar Masjid Syuhada dan SMP IT Masjid Syuhada.
Jika Anda pernah berkunjung ke Masjid Syuhada dan menemukan karpet masjid hijau bermotif pilar-pilar terbentang di dalamnya maka secara tidak langsung Anda telah merasakan sholat beralas karpet masjid dari Picasso Carpets.
Masjid Syuhada sendiri merupakan klien kami ynag telah menggunakan karpet masjid kami dalam kurun waktu sekitar 5 tahun dan terakhir kami ke lokasi pada tahun 2018 kondisi karpet masjid masih dalam keadaan sangat bagus dan terawat dengan baik.
Karpet masjid yang digunakan adalah sajadah minimalis C hijau dengan spesifikasi yang cukup bagus dan terbukti telah menemani berbagai kegiatan keagamaan di Masjid Syuhada selama bertahun-tahun.
Alhamdulillah merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bisa menjadi bagian dari masjid bersejarah ini.
BACA JUGA