Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

PENGERTIAN PUASA SYAWAL

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan Syawal, yaitu bulan ke 10 pada tahun Hijriah . Bulan Syawal sendiri jatuh setelah bulan Ramadhan. Oleh karena itu umat muslim biasanya langsung menjalankan puasa Syawal setelah merayakan hari raya Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal.

Puasa Syawal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebanyak 6 hari. Sebagian besar umat muslim menjalankan puasa Syawal pada tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal secara berturut-turut. Padahal sebenarnya tidak harus demikian. Dalam sebuah Hadits Nabi hanya menganjurkan untuk berpuasa 6 hari pada bulan Syawal tanpa menentukan tanggal dilaksanakannya. Dalam artian, menjalankan puasa Syawal tidak harus tanggal 2 hingga 7 Syawal, akan tetapi boleh dilakukan pada tanggal berapapun asalkan tetap di dalam bulan Syawal, serta menjalankannya pun tidak harus berurutan.

 

HUKUM PUASA SYAWAL

Hukum puasa Syawal adalah Mustahab atau Sunnah. Dalam kitab Al-Mughni, Ibnu Qudamah mengatakan:

صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُسْتَحَبٌّ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ

“Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya mustahab menurut mayoritas para ulama” (Al-Mughni, 3/176).

KEUTAMAAN PUASA SYAWAL

  • Seperti Berpuasa Setahun Penuh

Keutamaan puasa syawal yang pertama adalah mendapatkan pahala seperti halnya berpuasa selama setahun penuh. Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

  • Kebaikan Dilipatgandakan

Bagi umat muslim yang menjalankan puasa Syawal, maka setiap kebaikan yang dijalankan di dalam puasa tersebut akan dilipatgandakan. Yaitu setiap satu kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya seperti pahala 10 kebaikan.

Nabi Muhammad bersabda:

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

  • Dicintai Allah

Jika ingin dicintai Allah, maka salah satu caranya adalah dengan menjalankan puasa Syawal. Nabi Bersabda:

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, untuk mendapatkan cinta dari Allah SWT, maka hendaknya melakukan ibadah sunnah setelah ibadah wajib. Dan salah satu ibadah sunnah yang dapat dikerjakan setelah ibadah wajib adalah puasa Syawal.

  • Merupakan Pintu Kebaikan

Salah satu ibadah yang menjadi pintu kebaikan adalah puasa Syawal. Nabi bersabda:

أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ …

Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, …” (HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih)

TATA CARA PUASA SYAWAL

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan puasa syawal adalah pada bulan syawal, yaitu bulan ke 10 setelah bulan Ramadhan. Boleh dilakukan pada tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal ataupun di tanggal lainnya, asalkan masih dalam bulan Syawal. Boleh dikerjakan secara berturut-turut maupun tidak.

  • Niat

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

 

HIKMAH MENJALANKAN PUASA SYAWAL

  • Semakin mendekatkan diri kepada Allah

Dengan menjalankan puasa syawal dan puasa-puasa sunnah lainnya maka akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Allah menyebutkan bahwa puasa merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri pada Nya.

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

  • Sebagai perisai dari perbuatan dosa

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi Nabi Muhammad Saw bersabda:

أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّة

Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai (dari perbuatan dosa), …” (HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih)

  • Menyempurnakan puasa Ramadhan

Menjalankan puasa syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadhan. Dalam kitabnya Ibnu Rajab menjelaskan tentang keutamaan puasa syawal:

“Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melakukan kebaikan kemudian melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka hal tersebut adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama. Dan apabila seseorang melakukan kebaika dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka hal tersebut adalah tanda ditolaknya amal sebelumnya” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

  • Meningkatkan daya tahan tubuh

Dilansir dari merdeka.com, sebuah penelitian dari University Southern California menyatakan bahwa dengan berpuasa maka sistem kekebalan tubuh akan meningkat. Hal tersebut disebabkan karena ketika berpuasa produksi sel darah putih baru dapat meregenerasi ke seluruh tubuh. Hal tersebut berperan melindungi tubuh dari berbagai ancaman virus dan bakteri.

  • Mencegah gangguan pencernaan

Manfaat dari puasa syawal yang lainnya adalah dapat mencegah gangguan pencernaan. Setelah menjalankan puasa Ramadhan selama sebulan penuh, umat muslim kemudian merayakan hari raya Idul Fitri. Ketika hari raya idul fitri, umat muslim mulai makan dan minum secara normal bahkan terkadang berlebihan. Puasa syawal dapat mengontrol mengkonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan setelah hari raya idul fitri. Hal tersebut dapat mencegah dari penyakit gangguan pencernaan.

MENGGABUNGKAN NIAT PUASA SYAWAL DENGAN PUASA LAINNYA

  • Menggabungkan puasa Qadha dengan puasa Syawal

Menurut pendapat mayoritas ulama’, hukum menjalankan puasa syawal sebelum membayar hutang puasa (Qadha) adalah tidak boleh. Hal tersebut dikarenakan puasa syawal merupakan puasa yang memiliki hubungan dengan puasa Ramadhan, sehingga untuk dapat melaksanakan puasa syawal maka hutang puasa Ramadhan harus dibayarkan terlebih dahulu. Karena meng-qadha puasa merupakan hal yang wajib dan puasa syawal adalah sunnah, maka yang harus didahulukan adalah yang wajib, yaitu meng-qadha puasa.

  • Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Senin-Kamis

Hukum menggabungkan puasa syawal dan puasa senin-kamis adalah boleh. Karena keduanya adalah puasa sunnnah.

  • Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Ayyamul Bidh

Hukum menggabungkan niat puasa syawal dengan puasa ayyamul bidh (puasa pada tanggal 13,14,15 tiap bulan Qamariyah) adalah boleh, sebab keduanya adalah puasa sunnah.

 

KESIMPULAN:

  1. Puasa syawal boleh dilaksanakan pada tanggal berapapun asalkan masih dalam bulan syawal. Boleh diawal bulan (kecuali tanggal 1 Syawal), di tengah bulan, ataupun di akhir bulan syawal.
  2. Puasa syawal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad adalah selama 6 hari dan tidak harus berurutan.
  3. Pahala puasa syawal 6 hari adalah sama seperti puasa selama setahun penuh.
  4. Wajib menqadha puasa Ramadhan terlebih dahulu baru menjalankan puasa syawal.

 

Sumber:

https://tirto.id/bacaan-niat-puasa-syawal-6-hari-bolehkah-tidak-berturut-turut-fC8s

https://muslim.or.id/377-puasa-syawal-puasa-seperti-setahun-penuh.html

https://www.merdeka.com/trending/6-keutamaan-puasa-syawal-usai-ramadhan-lengkap-dengan-niat-dan-cara-melaksanakan-kln.html

https://www.merdeka.com/jateng/5-manfaat-puasa-syawal-yang-perlu-diketahui-umat-muslim-kln.html

https://konsultasisyariah.com/4544-qadha-puasa-ramadan-atau-puasa-syawal.html

https://rumaysho.com/1249-bolehkah-mendahulukan-puasa-sunnah-dari-qodho-puasa.html

 


Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •