Sebelum membahas keutamaan sholat berjamaah, alangkah baiknya jika mengetahui definisi dan hukum dari sholat berjamaah itu sendiri. Sholat jamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama oleh sedikitnya 2 orang. Dimana salah satu menjadi imam dan yang lain menjadi makmum. Jamaah sendiri berasal dari bahasa arab jama’ atau jami’ yang artinya berkumpul.
Hukum sholat berjamaah adalah sunnah mu’akad. Yaitu sunnah yang sangat dianjurkan hingga mendekati wajib. Meskipun demikian beberapa mahdzab memiiki perbedaan pendapat mengenai hukum sholat berjamaah.
- Mahdzab Syafi’i dan Maliki: beberapa ulama’ dari mahdzab Syafi’i dan Maliki berpendapat bahwa hukum sholat berjamaah adalah fardhu kifayah. Fardhu kifayah ialah status hukum dari sebuah amalan dalam Islam yang wajib dilakukan. Akan tetapi apabila sudah ada salah satu muslim yang telah melakukan amalan tersebut, maka kewajiban ini telah gugur dan bukan wajib lagi bagi muslim yang lain. Sementara ulama’ lain bependapat bahwa hukum sholat berjamaah adalah sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
- Mahdzab hanafi: ulama’ dari mahdzab Hanafi berpendapat bahwa hukum sholat berjamaah adalah wajib bagi seluruh umat muslim. Hal tersebut didasari oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya: “tidak sempurna sholat orang yang bertetangga dengan masjid kecuali di masjid” (HR. Baihaqi).
- Mahdzab Hambali: jika ulama mahdzab Hanafi berpendapat bahwa sholat berjamaah wajib bagi seluruh umat Islam. Berbeda dengan mahdzab Hambali yang berpendapat bahwa kewajiban sholat berjamaah hanya berlaku bagi muslim laki-laki, sedangkan untuk muslim perempuan hukumnya adalah sunnah.
Penjelasan diatas sudah mencakup tentang definsi dan hukum dari sholat jamaah. Lalu apa manfaat dari sholat berjamaah? Berikut beberapa manfaatnya:
-
Mendapat pahala 27 derajat
Manfaat sholat jamaah yang pertama ini sudah sering sekali dibahas, baik di tulisan-tulisan maupun ceramah agama. Dengan melaksanakan sholat berjamaah maka akan mendapatkan pahala 27 derajat. Hal ini sesuai dengan sabdah Nabi Muhammad SAW:
درجة وعشرين بسبع الفذ صلاة من أفضل الجماعة صلاة
Artinya: sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendiri dengan perbandingan 27 derajat.
Begitu utamanya sholat berjamaah hingga Nabi Muhammad membandingkan antara sholat sendiri dan sholat berjamaah dengan perbandingan 1:27.
-
Melatih Kedisiplinan
Manfaat sholat berjamaah yang kedua adalah melatih kedisiplinan. Mengapa sholat berjamaah dikatakan dapat melatih kedisiplinan? Pasalnya ketika akan dilaksanakan sholat berjamaah, maka akan dikumandangkan adzan terlebih dahulu. Jika seseorang sering melaksanakan sholat berjamaah maka kedisiplinan dalam diri akan terlatih, karena mau tidak mau jika mendengar adzan, aktivitas apapun akan ditinggalkan untuk menuju masjid ataupun musholah. Inilah yang dimaksud sholat jamaah dapat melatih kedisiplinan diri.
-
Sarana bersosialisasi dengan orang sekitar
Saat melaksanakan sholat berjamaah di masjid atau musholla, maka akan banyak orang serta tetangga sekitar yang ditemui. Hal ini bisa dijadikan sarana bersosialisasi dengan tetangga atau kerabat yang lainnya. Dengan melaksanakan sholat berjamaah, maka akan terhindar dari sifat individual dan membuat semakin sadar bahwa manusia adalah makhluk sosial yang butuh bersosialisasi dan bergaul dengan orang lain. Akan tetapi jangan sampai sarana sosialisasi ini dijadikan ajang berhibah dan memfitnah sesama. Na’udzubillahi min dzalik.
-
Melatih kepatuhan pada pemimpin
Manfaat sholat berjamaah selanjutnya adalah melatih kepatuhan terhadap pemimpin. Mengapa demikian? Karena ketika melaksanakan sholat berjamaah, maka makmum diwajibkan untuk mengikuti gerakan imam. Ketika imam rukuk maka makmum juga harus ikut rukuk. Ketika imam sujud makmum juga harus melakukan hal yang sama. Tidak mungkin seorang makmum tetap berdiri pada saat imam sudah sujud, bukan? Hal inilah yang dimaksud sholat berjamaah dapat melatih kepatuhan terhadap pemimpin.
-
Melatih menahan emosi
Mengapa demikian? Saat melaksanakan sholat berjamaah, dan kebetulan yang menjadi imam atau jamaah lain adalah orang yang tidak disukai atau. Lalu apakah makmum akan pulang dan tidak jadi melaksanakan sholat berjamaah? Jawabannya pasti tidak. Sebaliknya seorang makmum akan tetap meneruskan sholat jamaah dan berusaha meredam amarah serta emosi. Itulah yang dimaksud sholat berjamaah mampu melatih menahan emosi.
-
Terhindar dari godaan setan
Dalam Al-quran dan hadits sudah banyak dijelaskan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Setan tidak akan henti-hentinya menggoda manusia agar terjerumus kedalam dosa dan kesesatan. Setan tidak akan berhenti menggoda manusia hingga kelak hari kiamat tiba. Oleh karena itu memohon perlindungan pada Allah dari godaan setan hauslah selalu dilakukan. Salah satu cara agar terhindar dari godaan setan adalah dengan melaksanakan sholat berjamaah. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang dirwayatkan ole Abu Daud dan Nasa’i:
“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).” (HR. Abu Daud dan An-Nasai)
- Menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh Nya
Siapa yang tidak ingin menjadi tamu Allah? Tamu Allah bukan hanya orang yang bisa melaksanakan haji atau umrah saja. Akan tetapi orang yang datang ke Rumah Nya adalah termasuk juga tamu Nya. Lalu dimanakah Rumah Allah selain Ka’bah di Mekkah? Di dalam kitab Az-Zuhd karya Imam ibnul Mubarak Rahimahullah terdapat sebuah keterangan, “para sahabat rasulullah mengatakan, Rumah Allah di bumi adalah masjid, dan Allah wajib memuliakan siapa saja yang mengunjungi rumah-Nya”.
Hal tersebut juga diperkuat dengan hadits Nabi Muhammad Saw:
“Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya dengan sempurna kemudian mendatangi masjid, maka dia adalah tamu Allah. Dan siapa yang dikunjungi maka wajib memuliakan tamuNYa” (HR. At-Thabrani)
- Mendapat naungan Allah di hari kiamat
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungannya pada hari kiamat: 1. Imam yang adil, 2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, 3. Seseorang yang hatinya tergantung di masjid-masjid, 4. Dua orang yang saling mencintai, berkumpul, dan berpisah karena Allah, 5. Orang yang diajak berzina oleh wanita yang rupawan dan berkedudukan, lalu ia mengucapkan “sesungguhnya aku takut pada Allah”, 6. Seseorang yang bershodaqoh secara sembunyi-sembunyi, dan 7. Seseorang yang mengingat Allah dalam keadaan sepi lalu kedua matanya berlinang air mata” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga penjalasan diatas menjadi motivasi untuk senantiasa istiqomah melaksanakan sholat berjamaah, karena dengan melaksanakan sholat berjamaah, maka bukan hanya pahala yang didapat. Akan tetapi rahmat dan ridho Allah juga akan diperoleh.
Insya Allah.
Penulis: Ayu Ifki Rizky
Editor: Ayuk Hartini
Sumber: Madbadi’ Fiqh Juz 3, Umar Abdul Jabbar