Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Tanda jaga jarak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengantisipasi penularan virus corona di tempat ibadah. Sejak kemunculannya tiga tahun silam, Corona telah mengubah banyak aspek kehidupan. Mulai dari perekonomian, Pendidikan, aspek sosial, dan juga keagamaan.  Dibatasinya kuota jamaah haji dan umroh merupakan salah satu contoh dampak dari adanya Covid-19 pada aspek keagamaan. Bukan hanya itu, penggunaan karpet masjid pun sempat ditiadakan dengan tujuan mencegah penularan Virus Corona di rumah ibadah.

PROTOKOL KESEHATAN DI MASJIDIL HARAM

Selain meniadakan penggunaan karpet majid, Pemerintah juga menghimbau agar jamaah tetap menjaga jarak baik di luar maupun di dalam masjid. Tak heran jika hampir di seluruh lantai masjid terdapat tanda jaga jarak untuk mengatur jarak jamaah Ketika sholat. Aturan tersebut tidak hanya berlaku di Indonesia, bahkan di Arab Saudi pun menerapkan aturan jaga jarak di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Setelah hampir 3 tahun menerapkan protocol Kesehatan secara ketat di lingkungan masjid, Pada 17 Oktober 2021, Pemerintah Arab Saudi telah resmi meniadakan aturan jaga jarak bagi para jamaah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Hal tersebut dibuktikan dengan dihapusnya tanda jaga jarak selama ini terdapat di lantai kedua masjid tersebut.

TANDA JAGA JARAK DI MASJIDIL HARAM DIHAPUS

Dilansir dari lama Aljazeera, Kepala Kantor Berita Saudi Press Agency menuturkan bahwa tanda jaga jarak di lantai masjidil haram telah dihapus, hal tersebut juga sejalan dengan keputusan pemerintah Arab Saudi untuk mulai melonggarkan kembali tindakan pencegahan Covid-19. Pemerintah Arab Saudi juga telah mengizinkan jamaah dan pengunjung Masjidil Haram dengan kapasitas penuh.

Masih dilansir dari laman yang sama, pemerintah Arab Saudi juga menegaskan bahwa akan mulai menerima kedatangan warga asing yang telah divaksinasi untuk melaksanakan Ibadah Umroh. Keputusan tersebut diambil oleh Pemerintah Saudi Arabiah mengingat kasus penularan Covid-19 di negara setempat telah mengalami penurunan secara drastis sejak bulan Agustus silam.

KARPET MASJID BARU MASJIDIL HARAM DIGELAR

Selain tanda jaga jarak yang sudah tidak berlaku, karpet masjid pun mulai digelar Kembali di Masjidil Haram. Dilansir dari laman ihram.co.id, Selain melakukan sterilisasi di lingkungan Masjidinya, Pengurus Masjidil Haram juga telah melakukan re-furnishing karpet. Sekitar 3.000 karpet masjid baru mulai digelar di lantai Masjidil Haram setelah hampir 3 tahun karpet masjid tidak digunakan disana. 3.000 karpet masjid baru tersebut dipasang dengan tujuan memberikan kenyamanan dan jaminan keamanan dari infeksi.

Hani bin Hosni Haidar, Juru bicara resmi Arab Saudi menuturkan bahwa  proses sterilisasi di Masjidil Haram akan mengandalkan 11 robot yang bekerja dengan alat khusus, 20 perangkat bio-care dengan uap kering, dan 500 pompa sterilisasi. Pemerintah Arab Saudi juga akan menyediakan 500 dispenser sabun elektronik dan 250 kipas yang didistribusikan di seluruh halaman Masjidil Haram.

Haidar juga menuturkan bahwa kepresidenan telah meningkatkan kapasitas produksi air Zamzam menjadi lebih dari 300.000 botol per hari, yang akan didistribusikan kepada jemaah dan jemaah umrah. Dia mengatakan sesi Alquran dan pelajaran agama yang disampaikan oleh para ulama Masjidil Haram akan dilanjutkan sesuai dengan semua tindakan pencegahan Covid-19.

Dengan adanya keputusan pemerintah Arab Saudi terkait peniadaan tanda jaga jarak serta penggunaan karpet masjid di Masjidil Haram, diharapkan Masjid-masjid dan musholla di Indonesia juga Kembali mempergunakan karpet masjid baru di lingkungan masjidnya.

Sumber:

https://bit.ly/3k9M8mE

https://bit.ly/3qaR2DG

https://bit.ly/3BOdnZW

 

 

 

 


Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •