Singapura merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dan juga merupakan anggota organisasi ASEAN. Letaknya di lepas ujung selatan semenanjung Malaya dan terpisah dari negara Malaysia. Singapura yang juga dijuluki Island Country atau Negara pulau ini merupakan negara terkecil di Asia Tenggara. Meskipun luas wilayahnya yang kecil, namun Singapura merupakan negara terkaya di Asia Tenggara. Singapura juga memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan Internasional. Bahkan pelabuhan di Singapura adalah salah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Tak heran jika Singapura menjadi negara yang paling maju di Asia Tenggara.
Selain menyandang predikat negara paling maju di Asia Tenggara, Singapura juga memiliki jajaran masjid yang besar dan megah di dalamnya. Berikut 5 masjid terbesar di Singapura:
1. Masjid Sultan – Bugis
Masjid terbesar pertama di Singapura adalah Masjid Sultan Bugis. Masjid yang berlokasi di Kampung Glam, Singapura ini adalah masjid yang sangat tua, tepatnya dibangun pada tahun 1824 silam. Masjid Sultan Bugis sendiri telah melewati dan menjadi saksi sejarah panjang Negara Singapura. Pada tahun 1819 singapura yang kala itu masih berbentuk pulau diserahkan pada Inggris.
Ketika Sir Thomas Stanford Raffles mulai mendirikan negara Singapura. Ia memberikan keistimewaan kepada Tumenggung Abdul Rahman sang Penguasa pulau Singapura dan Sultan Hussain Shah dari Johor berupa hak untuk membangun kekuasaan atas Kampong Glam.
Keistimewaan tersebut diberikan sebagai ganti dari penyerahan pulau Singapura kepada kerajaan Inggris. Kampong Glam kemudian difungsikan sebagai tempat pemukiman warga Melayu Muslim. Banyak pengikut Sultan Hussein dan Tumenggung Abdul Rahman yang berasal dari Riau, Malaka, dan Sumatera datang dan kemudia menetap di Kampong Glam.
Karena semakin banyaknya masyarakat melayu Muslim yang tinggal di Kampong Glam, Sultan Hussain kemudian memutuskan untuk membangun sebuah masjid sebagai pusat peribadatan warga muslim di Kampong Glam. Masjid yang diberi nama Masjid Sultan sesuai dengan nama penggagasnya itupun dibangun tidak jauh dari lokasi istana.
Masjid Sultan sendiri mulai dibangun pada tahun 1824 dan selesai pada tahun 1826. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid ini didapat dari bantuan East India Company sebesar 3.000 dollar dan juga hasil dari donasi Jemaah Muslim setempat.
Pada tahun 1924, pengurus Masjid Sultan merencanakan untuk membangun Masjid baru dengan desain yang lebih modern diatas situs bangunan lama masjid. Akhirnya di tahun yang sama pula, seorang arsitek asal Inggrris, yaitu Denis Santry dari Swan and Maclaren Company diserahi tugas untuk merancang bangunan masjid baru.
Ada yang unik dari penggalangan dana pembangunan masjid baru ini. Selain sebagian besar dana ditanggung oleh keluarga Sultan dan juga donasi dari masyarakat muslim di kampong Glam. Masyarakat yang kurang mampu di Kampong Glam juga ikut memberikan kontribusi guna pembangunan masjid ini. Yaitu dengan cara mendonasikan botol-botol kaca bekas. Botol-botol kaca tersebut kemudian dijadikan ornament yang menghiasi bawah kubah Masjid.
Masjid Sultan sendiri sedikitnya telah tercatat mengalami 3 kali renovasi, yaitu pada tahun 1928, 1960, dan terakhir pada tahun 1993. Hingga saat ini masjid sultan tetap berdiri kokoh seperti awal dibangun, dan mampu menampung hingga 5.000 jamaah setiap harinya.
2. Masjid Hajjah Fatimah
Masjid terbesar di singapura yang kedua adalah Masjid Hajjah Fatimah. Masjid yang juga berlokasi di Kampong Glam tepatnya di sepanjang beach road ini dibangun pada tahun 1846. Penggagas pembangunan masjid ini sendiri adalah seorang wanita melayu bernama Hajjah Fatimah Allasgof, yang namanya kemudian diabadikan menjadi nama masjid ini.
Hajjah Fatimah berasal dari keluarga kaya malaka yang kemudia menikah dengan pangeran Bugis. Celebes yang menjalankan bisnis di Singapura. Sayangnya suaminya meninggal pada usia yang masih muda. Hajjah Fatimah kemudian meneruskan bisnis suaminya yang semakin berkembang pesat dibawah managemennya. Pada tahun 1830, rumahnya yang berada di Java Road mendapatkan serangan dan terbakar. Untungnya pada saat penyerangan tersebut, Hajjah Fatimah sedang melakukan perjalanan bisnis, sehingga ia selamat dari Insiden tersebut.
Sebagai rasa syukur atas selamatnya ia dari Insiden kebakaran rumahny, ia pun memutuskan untuk membangun sebuah masjid yang direalisasikan pada tahun 1846 silam. Masjid Hajjah Fatimah sendiri memiliki desain yang sangat indah, yaitu percampuran dari gaya arsitekur Islam dan Eropa. Masjid ini dirancang oleh seorang arsitek asal Inggris, sedangkan minaretnya dirancang oleh John Turnbull Thomson, yang juga perancang gereja Katedral St. Andrews Singapura.
3. Masjid Omar Kampung Malaka
Masjid Omar Kampong Malaka berlokasi di kawasan Keng Cheow street. Sebenarnya masjid ini bukanlah masjid yang megah dan mewah seperti majid-masjid yang lainnya. Desain dari masjid ini juga termasuk biasa-biasa saja. Hanya saja masjid ini adalah masjid yang sangat Istimewa di Negara yang memiliki julukan Kota Singa ini. Bagaimana tidak, Masjid Omar Kampong Malaka merupakan masjid pertama yang dibangun di Singapura.
Masjid yang terletak tidak jauh dari lokasi kuil Tan Si Chong Su ini dibangun oleh seorang saudagar kaya keturunan Arab asal Palembang, Sumatera Selatan, bernama Syed Omar bin Ali Al-Junaedi. Selain membangun masjid, Syed Omar juga membangun beberapa sekolah dan rumah sakit di Singapura. Namanya pun diabadikan menjadi nama salah satu jalan, yaitu Syed Ali Road dan Aljunaide Road di Serangon.
Pembangunan Masjid Omar Kampong Malaka sendiri dilaksanakan 4 tahun sebelum Masjid Sultan, yaitu tepatnya pada tahun 1820. Masjid ini telah tercatat mengalami 3 kali proses renovasi, yaitu pada tahun 1855 dan tahun 1981 hingga 1982. Sedangkan pada tahun 1985 masjid ini dimodifikasi kembali dengan menambahkan satu buah menara. Kini Masjid Omar menjadi salah satu masjid yang berada di pusat bisnis terpenting di Singapura, dengan kapasitas mencapai 1.000 jamaah.
4. Masjid Jamae
Masjid Jamae atau juga disebut Masjid chulia dibangun pada tahun 1820-an. Hampir bersamaan dengan Masjid Omar kampong Malaka, hanya saja tetap proses pembangunannya dilakukan setelah Masjid Omar. Masjid Jamae chulia merupakan masjid pertama dari tiga masjid yang berada di Chinatown. Didirikan oleh kaum Chulia, yaitu kaum imigran Tamil dari Coromandel Coast di India Selatan. Sebab itulah Masjid ini juga dijuluki masjid Chulia atau Chulia Mosque. Masjid Jamae Chulia merupakan salah satu dari segelintir masjid di singapura yang membuka kelas agama dalam bahasa Tamil hingga saat ini.
Masjid Jamae Chulia memiliki gaya arsitektur yang menarik. Yaitu mengusung perpaduan gaya arsitektur barat dan timur. Jika ingin mengetahui desain arsitektur awal singapura dalam bentuk aslinya, maka disarankan mengunjungi masjid ini. Pasalnya masjid ini belum penah dipugar sejak awal pembangunannya, meskipun sudah sering dicat ulang. Hingga pada tahun 1974, masjid ini pun ditetapkan sebagai salah satu monument Nasional Negara Singapura.
5. Masjid Abdol Gafoor
Masjid Abdul Gafoor berlokasi di daerah yang dikenal dengan nama Kampong Kapor. Derah ini merupakan pusat bisnis aktif pedagang India dan orang-orang yang bekerja di arena balap lama Farrer Park. Masjid Abdol Gafoor sendiri dibangun pada tahun 1907, yang bertujuan unuk memnuhi kebutuhan keagamaan bagi para pedagang muslim India Selatan dan para pekerja di Farrer Park.
Pada tahun 1881, Shaikh Abdul Gaffor bin syeikh hydert, seorang kepala juru tulis di firma hukum, atau sekarang disebut notaris, membeli sebuah tanah wakaf di Race Course Road.
Tanah tersebut digunakan untuk membangun beberapa property diantaranya adalah Ruko, Gudang, dan area pemakaman bagi penduduk muslim. Pembangunan property tersebut dilaksanakan pada tahun 1903. Dengan adanya ruko-ruko di area tersebut, banyak pedagang-pedagang yang menyewa ruko tersebut. Hasil dari sewa tersebut olh Syaikh Abdul Gafoor digunakan untuk membangun sebuah masjid yang tidak lain adalah masjid Abdol Gaffor.
Hingga akhirnya pada tahun 1907 masjid Abdul Gafoor mulai dibangun dan selesai pada tahun 1910. Hingga saat ini, masjid yang menghadap deretan ruko ini digunakan sebagai tempat beribadah dan kelas belajar Al-quran bagi masyarakat muslim disekitarnya. Dan akhirnya pada 13 Juli 1979, masjid ini ditetapkan menjadi salah satu Monument Nasional Negara Singapura.
Itulah tadi 5 masjid terbesar di Singapura dengan sejarahnya yang istimewa. Meskipun sekarag ini mayoritas penduduk Singapura adalah etnis Tionghoa, dan agama islam menjadi agama minoritas di Singapura. Namun keberadaan masjid-masjid tersebut menjadi bukti bahwa agama Islam pernah Berjaya di negara dengan ikon kepala Singa tersebut.
BACA JUGA
7 Peristiwa Penting Yang Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad
Sejarah Masjid Menara Kudus Dan Perjuangan Sunan Kudus
7 MASJID TERBESAR DI JAWA TIMUR
TATA CARA DAN KEUTAMAAN SHOLAT TAUBAT
Pengertian, Macam dan Keutamaan Sholat Rowatib
Ingin Khusyu’ Saat Sholat? Ikuti Tips berikut!
8 Keutamaan Sholat Istikharah Yang Patut Diketahui
Hukum dan Manfaat Mengerjakan Sholat Berjamaah
Keutamaan Dan Tata Cara Sholat Hajat (Arab dan Latin)
Sejarah Hari Santri Nasional & Kisah Perlawanan Resolusi Jihad
Mengikis Mitos Sial Bulan Shafar
SEJARAH MASJID ISTIQLAL