Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

 

Pengertian Sholat Rowatib

Rawatib secara harfiah berarti mengiringi. Sedangkan menurut istilah, sholat Rawatib berarti sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu, atau juga bisa diartikan sebagai sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardhu.

Macam-macam sholat rowatib

Sholat rawatib sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu sholat sunnah Qabliyah dan Sholat Sunnah Ba’diyah. Qabliyah adalah sholat sunnah yang dilaksanakan sebelum sholat fardhu. Sedangkan ba’diyah adalah sholat sunnah yang dilaksanakan sesudah shlat fardhu. Qabliyah dan Ba’diyah nantinya dibagi lagi menjadi dua macam. Yaitu Mu’akad dan Ghairu Mu’akad.

Mu’akad memiliki arti sangat dianjurkan. Bahkan ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa mu’akad memiliki arti sunnah yang hampir mendekati wajib. Sedangkan Ghairu Mu’akad adalah sunnah yang tidak terlalu dianjurkan. Agar lebih mudah memahami penjelasan mengenai perbedaan anatara mu’akad dan ghairu mu’akad. perbedaan sholat Rawattib Muakad dan Ghairu Mu’akad dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

SHOLAT RAWATIB

Sholat fardhu Qabliyah (sebelum) keterangan
Subuh 2 rakaat Muakkad
Dzuhur 4 rakaat Muakkad
Ashar 4 rakaat Ghairu Muakkad
Maghrib 2 rakaat Ghairu Muakkad
Isya’ 2 rakaat Ghairu Muakkad

 

 

Sholat fardhu Ba’diyah (sesudah) keterangan
Subuh
Dzuhur 2 rakaat Muakkad
Ashar
Maghrib 2 rakaat Muakkad
Isya’ 2 rakaat Muakkad

 

Keutamaan

Setelah mengetahui pengertian dan macam-macam sholat rawatib. Akan lebih afdhol lagi jika mengetahui keutamaan-keutamaan dari mengerjakan sholat rawatib.

  1. Menyempurnakan sholat fardhu

Ketika sholat sudah dipastikan siapapun pernah melamun dan hilang konsentrasi. Bahkan terkadang sampai lupa berapa rakaat sholat yang sudah dikerjkan. Pastinya  jawabannya bukan hanya pernah, tapi hal seperti itu setiap hari dialami. Hal ini adalah hal yang lumrah karena manusia memiliki keterbatasan. Bahkan dalam suatu riwayat diceritakan.

Suatu ketika Sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajha diuji oleh Rasulullah. Rasulullah berkata pada Ali, “wahai Ali cobalah kau sholat  sunnah 2 rakaat, apabila kau berhasil khusu’ dalam sholat mu, dan tidak mengingat apapun kecuali Allah, maka akan aku berikan serban kesayanganku ini kepada mu”. Ali pun melakukan apa yang diperintah Nabi Muhammad. Pada rakaat pertama Ali berhasil khusu’ hanya mengingat Allah.

Tapi pada rakaat kedua, tidak sengaja terlintas dipikiran Ali tentang serban yang akan diberikan Nabi apabila ia berhasil melewati ujian tersebut. Ali memang sangat menyukai serban kesayangan Nabi Muhammad, karena bahannya sangat bagus dan lembut. Seketika lamunannya tentang serban tersebut membuyarkan konsentrasinya.

Setelah selesai melaksanakan sholat 2 rakaat tersebut. Nabi bertanya kepada Ali. “wahai Ali, apakah kamu berhasil khusuk dalam sholatmu dan tidak mengingat apapun kecuali Allah?” Ali menjawab,”wahai Rasulullah, sebenarnya pada rakaat pertama aku berhasil hanya mengingat Allah, akan tetapi pada rakaat kedua, aku mengingat perihal serban yang akan kau berikan padaku”. Nabi pun hanya tersenyum.

Jika seorang Ali bin Abi Thalib saja bisa buyar kekhusukan nya hanya karena serban. Bagaimana dengan yang sudah terbiasa melamun dalam sholat. Oleh karena itu melaksanakan sholat sunnah rawatib sangatlah dianjurkan. Dengan tujuan menyempurnakan sholat fardhu dilakukan

Nabi Muhammad SAW bersabdah: “sesungguuhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah sholanya. Apabila bagus maka ia telah beruntung. Bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila ada kekurangan sedikit pada sholat wajibnya maka Allah Azza Wajalla berfirman: “lihatlah apakah hambaku meiliki sholat tathawwu’ (sholat sunnah)? Lalu wajibnya yang kurang tersebut disempurnakan denganya (sholat sunnah), kemudian seluruh amalnya diberlakukan demikian” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Nasai)

Dari hadits diatas sudah jelas disebutkan bahwa sholat sunnah terutama sholat sunnah rawatib akan menyempurnakan sholat-sholat fardhu yang masih sangat kurang nilainya karena ketidak khusukan yang dilakukan

 

  1. Menjadi orang yang paling kaya

Siapakah orang paling kaya di dunia ini? Apakah Jeff Bezos pemilik Amazon.com. ataukah mungkin Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft. Bahkan banyak yang beranggapan bahwa orang terkaya di dunia adalah pendiri Facebook, Mark Zukerberg. Ternyata semua anggapan itu salah. Orang terkaya di dunia bukanlah yang terbanyak hartanya . Melainkan orang yang rutin mengerjakan sholat Rawatib khususnya Qabliyah Subuh. Mengapa orang yang rutin menjalankan sholat qabliyah subuh disebut orang terkaya di dunia? Hal ini dijelaskan  Nabi Muhammad dalam hadits nya:

Dari Aisyah R.A, Rasulullah SAW bersabdah: “dua Rakaat yang dikerjakan sebelum subuh itu lebih bai dari dunia dan seisinya” .

Beberapa ulama ahli tafsir menafsirkan maksud dari “lebih baik dari dunia dan seisinya”adalah Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari dunia dan seisinya bagi orang yang melaksanakan sholat sunnah Qabliyah Subuh. Jika Bill Gates hanya memiliki Microsoft, Mark Zukenberg hanya memiliki facebook. Maka orang yang melaksanakan Sholat Qabliyah subuh memiliki sesuatu yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Jika sudah demikian, lalu siapakah yang lebih pantas disebut terkaya di dunia?

  1. Dibangunkan rumah di surga

Siapa yang tidak ingin masuk surga? Apalagi dibangunkan sebuah rumah di dalamya. Jika ingin dibangunkan Allah rumah di dalam surga, maka rutinlah mengerjakan sholat rawatib. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW:

Dari Ummu Habibah Radhiallahu Anha. Ia berkata, “ aku telah mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabdah: barang siapa mengerjakan sholat sunnah dalam sehari semalam sebanyak 12 rakaat, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga. Sholat sunnah itu ialah, 4 rakaat sebelum dzuhur dan 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya’, dan 2 rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmidzi)

  1. Diharamkan Masuk Neraka

Orang yang rutin mengerjakan sholat sunnah rawatib maka ia diharamkan masuk neraka. Nabi bersabdah:

Dari Ummu Habibah RA. Ia berkata, Rasulullah Saw bersabdah: “barang siapa yang menjaga 4 rakaat sebelum dzuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah SWT mengharamkannya dari api neraka” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)

  1. Mendapatkan Rahmat Allah

Nabi muhammad mendoakan orang yang menjalankan sholat rawatib. Hal ini disebutkan dalam hadits beliau:

Dari Ibnu Umar RA. Nabi Muhammad SAW bersabdah: “semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang shalat 4 rakaat sebelum Ashar.” (HR. Abu dawud dan At-Tirmidzi)

Jika Nabi Muhammad mendoakan umatnya yang melaksanakan sholat rawatib agar diberi rahmat oleh Allah. Sudah dipastikan doa itu akan dikabulkan.

  1. Amalan yang senantiasa dilakukan Nabi

Sholat sunnah rawatib merupakan amalan yang senantiasa dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan juga sangat dianjurkan oleh beliau. Hal ini dibuktikan dengan 2 hadits beliau:

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata,” aku shalat sunnah bersama Rasulullah 2 rakaat sebelum dzuhur dan 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah sholat jumat, 2 rakaat sesudah maghrib dan  rakaat sesudah isya” (Muttafaquun Alaihi)

Dari Abdullah bin Mughafal RA. Ia berkata: “ bersabdah Rasulullah SAW, sesungguhnya diantara dua adzan itu ada shalat, sesungguhnya diantara dua adzan itu ada shalat, sesungguhnya diantara dua adzan itu ada shalat, keudia pada ucapan ketiga beliau menambahkan, “bagi yang mau”. (muttafaqun alaih)

Demikian pengertian dan keutamaan shalat rawatib. semoga dengan mengerjakan sholat rawatib dapat menutupi kekurangan sholat fardhu yang jauh dari kata sempurna.

 

Insya Allah.

 

BACA JUGA

Ingin Khusyu’ Saat Sholat? Ikuti Tips berikut!

8 Keutamaan Sholat Istikharah Yang Patut Diketahui

Keutamaan Dan Tata Cara Sholat Hajat (Arab dan Latin)

Sejarah Hari Santri Nasional & Kisah Perlawanan Resolusi Jihad

Mengikis Mitos Sial Bulan Shafar

SEJARAH MASJID ISTIQLAL

7 KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA YANG PENTING DIKETAHUI

Karpet Masjid Jami Al-Barokah, Grogol, Depok

6 FAKTA SEJARAH MASJIDIL HARAM YANG WAJIB DIKETAHUI


Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •