Semua amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia selama hidup akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Balasan berupa pahala diberikan pada manusia yang melakukan amal kebaikan, sebaliknya manusia yang melakukan kejahatan dan kerusakan di muka bumi mendapatkan balasan berupa dosa.
Untuk mendapatkan pahala dan surga, seorang mukmin akan berlomba-lomba melakukan amal ibadah seperti sholat, puasa, berhaji, bersedekah dan lain sebagainya. Namun ada amal ibadah yang pahalanya akan tetap mengalir dan tidak akan terputus meskipun seseorang tersebut telah meninggal. Berikut 7 amal yang pahalanya akan terus mengalir:
1. SHODAQOH JARIYAH
Shodaqoh jariyah merupakan amal ibadah pertama yang pahalanya terus mengalir bahkan ketika seorang muslim sudah tidak mengerjakan amal ibadah tersebut. Amalan-amalan yang termasuk ke dalam Shodaqoh Jariyah contohnya adalah membangun masjid, membangun pondok pesantren atau madrasah, menyumbang peralatan-peralatan yang menjadi sarana di masjid atau musholla seperti alat pengeras suara, Al-Quran, Karpet Masjid, ataupun sarana ibadah lainnya.
Pahala shodaqoh jariyah tersebut tidak akan terputus dan akan terus mengalir selama bangunan atau alat-alat dan sarana-sarana tersebut masih digunakan untuk beribadah oleh umat Islam lainnya. Sebagai contoh jika seseorang menyumbangkan Al-qur’an dan ketika Al-qur’an tersebut dibaca oleh muslim lainnya, maka penyumbang Al-Qur’an akan mendapatkan pahala seperti pahala membaca Al-qur’an terus-menerus sebanyak Al-qur’an tersebut dibaca.
Begitu pula ketika ada seseorang yang menyumbangkan karpet masjid di rumah ibadah, maka pahala sholat akan terus didapat selama karpet masjid tersebut digunakan untuk sholat oleh para. Serta pahala yang didapat setara dengan banyaknya jamaah yang sholat menggunakan karpet masjid tersebut.
2. MENGAMALKAN ILMU
Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Apabila anak manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara: Shodaqoh Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, anak yang sholih yang mendoakan nya.” (HR:Muslim)
Dalam Hadits diatas disebutkan bahwa pahala mengamalkan ilmu akan terus mengalir kepada orang yang mengamalkannya. sebagai contoh sederhana, seorang ibu yang mengajarkan bismillah kepada anaknya, maka setiap anaknya mengucapkan bismillah, ibu tersebut akan mendapatkan pahala bismillah yang diucapkan anaknya.
3. MENDIDIK ANAK MENJADI ANAK YANG SHOLIH
Mendidik anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Nabi Muhammad SAW bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَاْلأَمِيْرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.” (HR: Bukhari)
Selain merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang tua, mendidik anak hingga anak tersebut menjadi anak yang sholih,serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT juga merupakan amal yang pahalanya akan terus mengalir dan tidak akan terputus meskipun telah berada di liang lahat.
4. MENANAM POHON
Dalam sebuah hadits shohih disebutkan:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتْ لطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ
“Nabi SAW bersabda: ‘Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya’.” (HR. Muslim)
Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa menanam pohon termasuk kedalam shodaqoh jariyah yang pahalanya tidak akan terputus. Selain itu Menanam pohon merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebab dengan menanam pohon akan memberikan banyak manfaat, bukan hanya sebagai tempat berteduh atau pun buah-buahan yang dapat dikonsumsi. Namun lebih dari itu, pohon dapat menjaga keseimbangan ekosistem. dimana pohon dapat meningkatkan jumlah oksigen dan mempertahankan keseimbangan air tanah, sehingga dapat mencegah banjir atau pun kekeringan.
5. MENGALIRKAN SUNGAI
Amalan kelima yang pahalanya tak akan pernah terputus meskipun orang yang mengamalkannya telah meninggal adalah mengalirkan sungai. mengalirkan sungai dapat juga diartikan membuat irigasi atau pengairan. Seseorang yang membuat irigasi dan air nya dimanfaatkan oleh semua makhluk baik manusia, hewan, maupun tumbuhan, maka orang tersebut akan terus mendapatkan pahalanya selama air sungai atau irigasinya masih dimanfaatkan.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسٍ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ : سَبْعٌ يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
Dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, ” Rasûlullâh Shaallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya (yaitu) : Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanamkan kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun unntuknya setelah dia meninggal.(HR: Ahmad)
6. MEMBUAT SUMUR
Membuat sumur juga merupakan amalan yang terus mengalir pahalanya. Seperti halnya mengalirkan sungai atau membuat irigasi, pahala dari membuat sumur pun akan senantiasa mengalir tidak terputus selama sumur tersebut digunakan dan dimanfaatkan oleh orang-orang disekitar nya.
7. MENULIS MUSHAF AL-QURAN
Seperti yang dijelaskan dalam sejarah, bahwa pada masa Rasulullah SAW Al-Quran masih belum tersusun dalam bentuk buku (Mushaf), melainkan masih berserakan tertulis di pelepah kurma, batu-batu, dan tulang-tulang. Baru pada masa pemerintahan Abu Bakar As-shiddiq dan atas usulan Umar bin Khattab, tulisan Al-quran yang berserakan tersebut dikumpulkan dan dibukukan ke dalam satu mushaf. (baca: sejarah pembukuan Al-Quran)
Pada peristiwa pembukuan Al-Quran tersebut Zaid bin Tsabit lah yang ditunjuk menjadi ketua panitia penulisan Al-Quran. dengan demikian Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Bin Khattab, Zaid bin Tsabit, dan sahabat-sahabat lainnya yang terlibat dalam peristiwa pembukuan Al-Quran akan terus mendapatkan pahala dan tidak akan terputus selama Al-Quran masih tetap dibaca oleh seluruh umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Sumber: https://bit.ly/3gxNUdK
BACA JUGA
10 Adab Terhadap Hewan Sesuai Ajaran Rasulullah, Nomer 9 Jarang Diketahui!
HARGA KARPET MASJID TERBARU 2020
Sejarah Tahun Hijriah, Sistem Penanggalan Umat Islam
PENGERTIAN DAN TATA CARA SUJUD SAHWI
Hukum dan Tata Cara Sholat Gerhana
Sejarah dan Keutamaan Masjid Quba
TATA CARA SHOLAT ISTISQA (SHOLAT MEMOHON HUJAN)