Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Pada masa new normal ini, banyak tempat ibadah yang mulai aktif menggelar kegiatan keagamaan secara kolektif, tak terkecuali masjid dan musholla yang telah kembali mengadakan sholat berjamaah serta kegiatan keagamaan lainnya. meskipun pemerintah telah megizinkan beberapa masjid menggelar kegiatan keagamaan secara berjamaah, namun protocol kesehatan guna meminimalisir penularan virus corona tetap harus dilaksanakan.

Berdasarkan Surat Edaran (SE) nomer 15 tahun 2020, salah satu kewajiban pengurus masjid atau tempat ibadah adalah mengatur jarak antar jemaah dengan memberikan tanda di lantai masjid ataupun musholla. Berikut tips cara membuat tanda batas di lantai masjid atau musholla guna mengatur jarak antar jemaah:

1. PILIH BENTUK TANDA

Sebelum membuat tanda dilantai  masjid atau rumah ibadah, langkah pertama adalah menentukan bentuk tanda yang nantinya akan digunakan. Ada 2 bentuk tanda yang umumnya dipakai untuk mengatur jarak jemaah di masjid ataupun rumah ibadah. Yang pertama adalah tanda silang, dan yang kedua adalah dua garis vertical yang sejajar.

Kedua bentuk tanda tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur jarak jemaah, namun arti dari kedua tanda tersebut berbeda. Garis silang menandakan bahwa jemaah tidak diperbolehkan menempati ruang yang terdapat tanda silang,  lsedangkan garis vertical  berarti jemaah harus menempati ruang yang terdapat tanda vertical tersebut.

Pilihlah salah satu bentuk tanda silang atau vertical yang akan digunakan di lantai masjid anda. sebaiknya berikan sosialisasi kepada para jemaah mengenai fungsi dan arti dari tanda yang terdapat di lantai masjid  anda.

2. UKUR JARAK AMAN

Jarak aman yang ditetapkan pemerintah guna mencegah penularan virus corona adalah minimal 1 meter. jarak tersebut ditetapkan, karena jangkauan droplet atau percikan ludah adalah sejauh kurang dari 1 meter. sebelum memberi tanda pada lantai masjid, ukurlah terlebih dahulu jarak antar jemaah. Pastikan  tanda  yang nantinya ditempati oleh jemaah satu dengan jemaah lainnya memiliki jarak minimal 1 meter.

3. GUNAKAN TONGKAT SEBAGAI ACUAN

Agar lebih mudah dalam membuat tanda di lantai masjid, sebaiknya buatlah acuan terlebih dahulu. Acuan tersebut bisa berupa tongkat atau tali rafia yang sebelumnya sudah diukur dengan panjang yang sesuai untuk mengatur jarak jemaah.

Dengan adanya tongkat atau pun tali yang digunakan sebagai acuan tersebut, waktu untuk membuat tanda di lantai masjid dapat dipersingkat, karena anda tidak perlu menarik meteran secara berulang-ulang. Selain itu tanda dilantai masjid yang dibuat menggunakan acuan akan lebih valid dan jarak antara satu tanda dengan tanda yang lainnya akan tetap sama.

PENGUKURAN MENGGUNAKAN ACUANTIPS MEMBUAT TANDA BATAS JARAK AMAN DI LANTAI MASJID (4)

 

4. ATUR POLA

Tips ketiga untuk membuat tanda di lantai masjid adalah dengan mengatur pola baris tiap shaf. Buatlah pola zig-zag pada tiap-tiap shaf, dalam artian jika baris pada shaff depan diberi tanda silang atau tanda vertical, maka baris pada shaf di belakang tanda tersebut dibiarkan kosong. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan memberi jarak pada jemaah di shaf depan dengan jemaah di shaf belakangnya. agar lebih mudah memahami cara mengatur pola shaf, perhatikan gambar di bawah ini.

tanda aman masjid

Dengan pola shaf yang diatur zig-zag seperti di atas, maka penularan covid-19 di tempat ibadah dapat diminimalisir. Sebab batas jarak aman yang diterapkan bukan hanya antar jemaah yang berada di dalam satu garis shaf, akan tetapi jemaah yang berada di shaff depan dan shaf belakang pun jaraknya tetap diatur menggunakan batas jarak aman.

5. BUAT TANDA SEMENTARA BERUKURAN KECIL

Setelah semua proses diatas telah dilakukan, buatlah tanda berukuran kecil menggunakan marker permanen. Tanda tersebut hanya bersifat sementara yang nantinya akan dihapus ketika tanda yang sebenarnya telah dibuat. Fungsi dari tanda sementara tersebut adalah sebagai titik dimana tanda batas nantinya akan dibuat. selain itu, tanda sementara tersebut juga untuk mengantisipasi jika ada kesalahan dalam pengukuran atau pun peletakan  tanda, sehingga lebih mudah dihapus

Membuat tanda sementara berukuran kecilTIPS MEMBUAT TANDA BATAS JARAK AMAN DI LANTAI MASJID (6)

6. BUAT TANDA PERMANEN

setelah membuat tanda sementara dan telah memastikan kembali bahwa jarak antar tanda sudah benar, langkah selanjutnya adalah  mulai membuat tanda permanen di lantai masjid atau musholla. Buatlah tanda dengan ukuran besar menggunakan cat berwarna menyolok agar mudah dilihat oleh jemaah  meskipun dari kejauhan.

7. GUNAKAN WARNA YANG MENYOLOK

Untuk membuat tanda batas, sebaiknya warna yang digunakan adalah warna yang menyolok dan kontras dengan warna lantai masjid. Jika lantai masjid berwarna cerah seperti putih, cream, atau biru muda, sebaiknya warna cat yang digunakan untuk membuat tanda adalah warna-warna yang gelap seperti hitam atau merah terang. Sebaliknya jika lantai berwarna gelap, maka gunakan cat berwarna terang seperti putih atau warna terang lainnya. Pemilihan warna yang kontras tersebut bertujuan agar tanda batas terlihat dengan jelas.

Demikian tips cara membuat tanda batas di lantai masjid atau musholla. Semoga bermanfaat serta memudahkan anda yang hendak membuat tanda batas di lantai masjid atau musholla anda.

 

Sumber gambar:

https://bit.ly/3h57wW6 https://bit.ly/3eqaa7m https://bit.ly/30cn2ca https://bit.ly/2WjGG4D https://bit.ly/3ewOE0D

 

BACA JUGA
Manfaatkan Kemajuan Teknologi, Ini Hukum Bersilaturahmi Secara Virtual Menurut Islam
11 TIPS BERIBADAH DI MASJID PADA MASA NEW NORMAL
3 Poin Penting Dalam Panduan New Normal Di Tempat Ibadah
Siap Hadapi New Normal? Ini Dia 10 Tips Mencegah Penyebaran Virus Corona Di Masa New Normal
Sejarah Suku Uighur, Warga Minoritas Cina Pemeluk Islam
7 AMALAN UNTUK MENARIK REZEKI YANG BERKAH
Muslim Wajib Paham! Inilah Kandungan Dan Fungsi Al-Quran

 

 


Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •