Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Di Indonesia, penggunaan sajadah sebagai alat sholat seperti menjadi sebuah keharusan di kalangan masyarakat. Meskipun bukan sebuah hal yang wajib, namun penggunaan sajadah telah menjadi tradisi yang melekat bagi umat Islam.

ASAL KATA SAJADAH

Secara etimologi Sajadah berasal dari Bahasa Arab “Sajada, yasjudu” yang berarti sujud. Sedangkan secara terminologi sajadah bermakna alat yang digunakan untuk bersujud dalam sholat. Secara umum sajadah terbuat dari kain atau serat benang dengan motif-motif khusus yang identik dengan motif bernuansa Islam seperti Mihrab atau kubah masjid.

Sajadah umumnya digunakan sebagai alas ketika melaksanakan sholat baik di rumah maupun di Masjid. Di dalam Islam tidak ada hukum tentang penggunaan sajadah sebagai alat sholat, namun karena Islam sangat memperhatikan tentang kebersihan dan kesucian, sehingga penggunaan sajadah dalam sholat pun telah menjadi tradisi yang bertujuan untuk menghindari kotoran atau najis yang terdapat di lantai atau tanah, serta bertujuan menjaga tempat sujud agar tetap suci.

ALAS SHOLAT PADA ZAMAN NABI

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Masjid-masjid dibangun dengan bentuk dan kondisi yang sangat sederhana, beratapkan daun kurma dan berlantaikan tanah atau pasir. Untuk menjaga agar pakaian dan tempat sujud tetap suci, Rasulullah SAW beserta para Sahabat menggunakan tikar yang terbuat dari pelepah kurma sebagai alas sholat. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim Abu Sa’id berkata:

دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : فَرَأَيْتُهُ يُصَلِّي عَلَى حَصِيرٍ يَسْجُدُ عَلَيْهِ

Artinya: “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam salat di atas tikar, beliau sujud di atasnya.” (HR. Muslim).

Selain tikar dari pelepah kurma, alas sholat yang terbuat dari kain bercorak juga digunakan oleh Rasulullah SAW.

Dalam sebuah Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda:

اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إِلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلَاتِي

Artinya: “Bawalah kain ini ke Abu Jahm dan bawakan kepadaku kain milik Abu Jahm yang tidak bercorak, karena kain yang bercorak tersebut sempat melalaikanku dari salatku (mengganggu kekhusyu’anku).” (HR.Bukhâri dan Muslim dari hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma).

Kedua hadits diatas menjelaskan bahwa ada dua jenis alas sholat yang biasa digunakan oleh Nabi Muhammad dan Para Sahabat. pertama adalah alas sholat yang terbuat dari pelepah kurma, dan yang kedua adalah alas sholat yang terbuat dari kain.

ASAL MULA PENGGUNAAN SAJADAH

Asal mula penggunaan sajadah tak lepas dari sejarah karpet dunia yang berpusat di Turki. Sejarah Karpet Turki atau yang biasa disebut permadani dimulai pada abad ke-13 yang diproduksi pada masa dinasti Seljuq Anatolia. Produksi karpet atau permadanai di Anatolia berpusat di wilayah Kayseri, Sivas, dan Konyas. Permadani Anatolia merupakan permadani yang amat terkenal di Dunia dan mengalami kejayaan selama 59 tahun, yaitu antara tahun 1243-1302.

Pada Abad ke-14, Dinasti Seljuq berhasil dikalahkan oleh Dinasti Ottoman dan mendirikan Kekaisaran Islam di Anatolia. Osman I menjadikan Anatolia dan Bursa sebagai Pusat kerajaan Ottoman. Pengaruh Ottoman tidak hanya berimbas kepada pemerintahan saja, akan tetapi seni pembutan karpet juga ikut terpengaruh oleh kebudayaan Ottoman. Motif Karpet atau permadani yang awalnya didominasi oleh gambar-gambar binatang bergeser menjadi motif Geometri. Perubahan motif karpet dari gambar binatang menjadi motif geometri tidak lain karena beberapa Ulama Islam mengharamkan gambar makhluk hidup pada sebuah objek.

Dibawah pemerintah Osman I, Dinasti Ottoman semakin memperluas daerah kekuasaannya dan berhasil menguasai daerah-daerah di Eropa Selatan dan Afrika Utara. Mesir merupakan satu dari negara di Afrika Utara yang berada di bawah kekuasaan Ottoman. Kebudayaan mesir waktu itu juga dipengaruhi oleh Dinasti Ottoman, seperti gaya arsitektur masjid, seni kaligrafi, tak terkecuali karpet permadaninya. Dari sinilah cikal bakal Sajadah berawal. Karpet Permadani yang awalnya digunakan sebagai alas lantai dan hiasan interior ruangan raja-raja dan kaum bangsawan di Anatolia, oleh Masyarakat Mesir diadaptasi dengan ukuran yang lebih kecil dan berfungsi sebagai alat sholat.

Pada sumber lain disebutkan bahwa pertama kali sajadah dibuat di Asia Tengah dan Asia Barat. Dalam sebuah kitab Rihlah Ibnu Batutah menyatakan bahwa sekitar abad ke-15, Masyarakat di pinggiran kota Kairo Mesir telah terbiasa keluar rumah untuk melaksanakan sholat jumat, sedangkan para pembantu mereka akan membawakan alas sholat atau sajadah yang terbuat dari pelepah kurma.

Pada Masa Ibnu Batutah, sajadah sudah mulai digunakan oleh masyarakat Arab. Sebagian besar sajadah tersebut diimport dari Negara-negara Eropa seperti Andalusia (Spanyol), Anatolia (Turki), serta Negara-negara Eropa lain dibawah kekuasaan Dinasti Ottoman. Seiring berkembangnya zaman, tren penggunaan sajadah pun berubah dari karpet permadani yang hanya digunakan sebagai hiasan rumah, serta alas lantai kaum bangsawan, menjadi sajadah yang digunakan sebagai alas sholat yang dimiliki secara individu.

Hingga saat ini penggunaan sajadah sebagai alas sholat pun semakin berkembang pesat. Dari alas ibadah yang dimiliki secara individu kini bergeser menjadi karpet sajadah atau karpet masjid dengan berbagai jenis. Motifnya pun sangat beragam, sajadah yang pada awal kemunculannya memiliki motif mehrab dengan garis yang mengarah ke kiblat, telah berevolusi menjadi sajadah dengan berbagai macam motif bernuansa Islami lainnya.

Penggunaan karpet sajadah di masjid-masjid pun telah menjadi tren di era modern ini. Umumnya karpet masjid turki, kiblat permadani serta karpet masjid dunia yang lebih diminati untuk digunakan di rumah ibadah. Penggunaan karpet masjid turki bukan hanya digunakan untuk mengikuti tren semata, namun karpet masjid turki memang dikenal dengan kualitas bahan serta kesempurnaan titik rajutnya yang membuatnya menjadi primadona yang tak lekang oleh zaman.

Sumber:

https://bit.ly/3iBACNJ, https://bit.ly/2DZ02WI , https://bit.ly/3h5Awxm

BACA JUGA:

 

 

 

 


Share halaman ini
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •